Reshuffle Kabinet dan Nasib Rakyat
Reshuffle kedua terhadap Kabinet Indonesia Bersatu telah diumumkan oleh Presiden SBY pada 7 Mei 2007 lalu. Di sini terlihat bahwa SBY masih mengutamakan kepentingan politik dengan masuknya menteri2 baru yang jelas2 politikus tulen, seperti Lukman Edy yang merupakan Sekjen DPP PKB, dan Andi Mattalata yang Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI. Lagipula Hatta Rajassa yang merupakan Sekjen PAN masih dipertahankan, dan hanya digeser saja posisinya dari Menhub menjadi Mensesneg. Padahal dari awal kemampuan Hatta menjabat posisi menteri banyak diragukan berbagai kalangan masyarakat karena prestasinya yang kurang jelas. Kita buktikan saja nanti kira2 apa yang akan dikerjakan Hatta selama duduk menggantikan Yusril di kursi Mensesneg...
Sementara bidang ekonomi dan pendidikan belum ada perubahan yang berarti...makin banyak pengangguran, peningkatan kejahatan karena kesenjangan ekonomi ada dimana2, biaya pendidikan yang masih tinggi sehingga makin banyak anak putus sekolah, bahkan beberapa rakyat miskin yang frustasi memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri...sungguh ironis nasib rakyat kecil di Indonesia!
Kenapa pemerintah dan wakil rakyat masih saja kurang jeli mengamati hal ini dan justru kepentingan politik yang banyak dipertimbangkan.
Padahal sudah jelas sebagai seorang pemimpin kelak di akherat akan ditanya oleh Sang Pencipta...tentang bagaimana nasib rakyat selama kita memimpin...kalau misalkan saja ada satu rakyat yang mengalami penderitaan, apalagi sampai bunuh diri akibat beratnya menanggung beban hidup karena kelalaian sang pemimpin, maka azab yang pedih akan datang kepada pemimpin yang `buta dan tuli` tsb. Untuk itu wahai para pemimpin dan calon pemimpin negeri ini...belajarlah bagaimana menjadi pemimpin yang bijak, adil, dan membela rakyat kecil seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dan para khalifah setelahnya.
Kumamoto, 11 Mei 2007
Nur H.